Search for:
Virtual Event Semakin Populer, Era Digital Networking Terkini

Virtual Event Semakin Populer, Era Digital Networking Terkini

Digitalsaigroup.comTren virtual event semakin menguat di era digital 2025. Dengan kemajuan teknologi, berbagai perusahaan, komunitas profesional, hingga universitas kini mengandalkan platform online untuk menggelar seminar, konferensi, workshop, dan pameran. Virtual event tidak hanya mempermudah akses peserta dari berbagai wilayah, tetapi juga memungkinkan interaksi lebih fleksibel, berbagi pengetahuan, dan menjalin koneksi profesional yang lebih luas.

Menurut data terbaru dari Digital Event Alliance 2025, jumlah peserta virtual event global meningkat hampir 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini dipicu oleh kepraktisan, biaya yang lebih efisien, serta kemampuan untuk menghadirkan pembicara dan peserta dari berbagai belahan dunia tanpa terbatas lokasi fisik. Bahkan, beberapa acara internasional besar kini memilih format hybrid, memadukan kehadiran fisik dan virtual untuk menjangkau audiens lebih luas.

CEO EventTech Indonesia, Rina Hartono, menjelaskan, “Virtual event menjadi solusi tepat di era digital. Peserta tidak perlu bepergian jauh, biaya penyelenggaraan lebih rendah, dan teknologi kini memungkinkan interaksi real-time seperti chat, polling, breakout session, hingga networking one-on-one.”

Rina menambahkan bahwa tren ini semakin diminati oleh perusahaan yang ingin memperluas jejaring profesional, melakukan branding, sekaligus berbagi pengetahuan dengan audiens global.

Fitur interaktif menjadi salah satu daya tarik utama virtual event. Peserta dapat mengikuti sesi Q&A, mengunduh materi, dan berpartisipasi dalam diskusi kelompok secara real-time. Platform canggih juga menyediakan data analitik bagi penyelenggara untuk memahami perilaku peserta, preferensi topik, hingga tingkat engagement setiap sesi. Hal ini membantu perusahaan dan komunitas untuk meningkatkan kualitas acara di masa mendatang.

Selain itu, virtual event membuka peluang networking yang lebih luas. Dengan teknologi match-making berbasis profil peserta, pengunjung bisa langsung terhubung dengan orang yang relevan dalam bidang mereka. Fitur ini mempermudah terciptanya kolaborasi profesional, bisnis, dan akademik tanpa harus bertemu fisik. Beberapa platform bahkan menyediakan ruang virtual khusus untuk pertemuan satu lawan satu, sehingga networking lebih efektif dan terstruktur.

Tren ini juga berdampak positif pada keberlanjutan lingkungan. Virtual event mengurangi kebutuhan transportasi, konsumsi energi, dan limbah acara fisik, sehingga menjadi solusi yang ramah lingkungan. Organisasi yang peduli ESG (Environmental, Social, Governance) kini lebih memilih format digital untuk menekan jejak karbon.

Namun, meski virtual event menawarkan banyak keunggulan, penyelenggara masih menghadapi tantangan seperti koneksi internet yang tidak stabil, risiko keamanan data, dan keterbatasan interaksi sosial dibandingkan acara fisik. Solusi hybrid dan pengembangan teknologi VR/AR diyakini akan menjadi inovasi berikutnya untuk meningkatkan pengalaman peserta.

Para ahli menilai bahwa virtual event bukan sekadar tren sementara, tetapi bagian dari transformasi digital jangka panjang dalam dunia profesional. Dengan fleksibilitas, efisiensi, dan kemampuan menjangkau audiens global, virtual event menjadi pilihan utama untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan, dan memperkuat kolaborasi di era digital 2025.

Dengan demikian, baik perusahaan, komunitas profesional, maupun institusi pendidikan di Indonesia semakin memanfaatkan virtual event sebagai sarana utama untuk menyelenggarakan konferensi, workshop, dan pameran secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.