Gus Qowim Ajak Perkuat Keluarga Sakinah, Kunci Generasi Sholeh di Era Digital
Digitalsaigroup.com – Dalam era digital yang serba cepat, tantangan bagi keluarga dalam mendidik anak semakin kompleks. Gus Qowim, tokoh muda dan penggiat dakwah, menekankan pentingnya menguatkan keluarga sakinah sebagai pondasi untuk melahirkan generasi sholeh yang mampu menghadapi berbagai godaan dan pengaruh negatif teknologi modern.
Dalam seminar yang digelar di salah satu aula di Jakarta, Gus Qowim menekankan bahwa keluarga sakinah bukan sekadar konsep ideal, melainkan fondasi utama dalam pembentukan karakter anak. Ia menyebut, keluarga yang harmonis dan religius mampu membimbing anak agar memiliki nilai spiritual, akhlak mulia, dan kecerdasan emosional, sekaligus mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak.
Keluarga Sakinah sebagai Pondasi Generasi Sholeh
Menurut Gus Qowim, keluarga sakinah terdiri dari orang tua yang saling menghormati, penuh kasih sayang, dan mampu menanamkan nilai-nilai moral dan agama sejak dini.
“Generasi sholeh lahir dari lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, dan penuh cinta. Tanpa itu, anak akan mudah terpengaruh arus negatif era digital,” ujarnya.
Era digital menghadirkan tantangan tersendiri, mulai dari mudahnya akses konten negatif, cyberbullying, hingga gaya hidup konsumtif yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai agama. Gus Qowim menekankan bahwa orang tua harus proaktif dalam membimbing dan mengawasi penggunaan teknologi, sekaligus menanamkan pendidikan spiritual yang kuat.
Peran Orang Tua dan Komunitas
Gus Qowim mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya orang tua, untuk menjadi teladan bagi anak-anak mereka. Pendidikan agama, komunikasi terbuka, dan perhatian terhadap perkembangan psikologis anak menjadi kunci dalam membentuk karakter positif.
Selain itu, komunitas dan lembaga pendidikan juga memiliki peran strategis. Menurut Gus Qowim, seminar, kajian, dan pengajian yang rutin dapat mendukung pembentukan karakter generasi muda, sekaligus menguatkan peran orang tua dalam mendidik anak. Dengan sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, anak-anak dapat lebih mudah memahami nilai-nilai agama dan etika digital.
Strategi Menghadapi Era Digital
Gus Qowim menekankan beberapa strategi praktis bagi keluarga untuk menghadapi era digital:
- Membangun komunikasi efektif antara orang tua dan anak agar tercipta kepercayaan dan keterbukaan.
- Membatasi dan memantau akses teknologi, termasuk media sosial dan konten digital yang dikonsumsi anak.
- Memberikan teladan langsung dalam perilaku sehari-hari, baik dalam beribadah maupun berinteraksi secara digital.
- Mengintegrasikan pendidikan agama dengan aktivitas digital, misalnya melalui konten edukatif dan dakwah online.
- Melibatkan anak dalam kegiatan positif, seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial yang menanamkan nilai moral.
Gus Qowim menegaskan, keluarga sakinah bukan berarti bebas dari konflik, tetapi bagaimana setiap anggota keluarga mampu mengelola perbedaan, membangun kasih sayang, dan memelihara komunikasi yang sehat.
“Harmoni keluarga adalah kunci agar anak bisa tumbuh menjadi generasi sholeh yang tangguh dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Menanamkan Nilai Spiritual Sejak Dini
Seminar yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah ini juga menekankan pentingnya menanamkan nilai spiritual sejak dini. Gus Qowim menekankan bahwa penguatan iman, adab, dan akhlak anak harus menjadi prioritas orang tua, agar anak tidak mudah terjerumus oleh pengaruh negatif digital.
Lebih jauh, Gus Qowim menyebut bahwa keluarga sakinah yang kuat akan mampu mencetak generasi muda yang kreatif, berakhlak mulia, dan mampu beradaptasi dengan teknologi tanpa kehilangan jati diri. Ini menjadi langkah preventif menghadapi fenomena sosial yang kerap menimbulkan masalah moral dan psikologis pada generasi muda.